Senin, 15 Juni 2015

TEKNOLOGI SOF (SUSTAINABLE ORGANIC FARMING) UNTUK PERTANIAN ORGANIK TERPADU

TEKNOLOGI SOF (SUSTAINABLE ORGANIC FARMING) UNTUK PERTANIAN ORGANIK TERPADU


Biofarm: Produk Unggulan FPP UMM
Oleh :Prof. Dr. Ir. Indah Prihartini, MP

     
         Teknologi
SOF adalah teknologi pertanian organik berkelanjutan dengan membersihkan lahan dari residu kimia dan memanfaatkan input internal untuk meningkatkan produktifitas lahan, tanaman, ternak, lingkungan dan kesehatan manusia.  Teknologi SOF dikembangkan dari produk bioteknologi yang dihasilkan dari hasil penelitian yang terujI selama lebih dari 7 tahun yang telah diaplikasikan pada skla laboratorium maupun lapang.  Inovasi teknologi SOF telah dikembangkan untuk bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.   Teknologi SOF telah menghasilkan beberapa produk utama dan paket teknologi yang dikembangkan oleh Prof. Dr. Ir. Indah Prihartini, MP (Inventor) melalui Universitas Muhammadiyah Malang.  

Teknologi SOF adalah temuan teknologi terbaru yang memformulasikan bahan dan mikroba dengan kemampuan yang tinggi dalam mendegradasi senyawa kompleks organik dan sintetis.  Perbedaan teknologi SOF dengan yang lain adalah hasil biodegradasi tidak hanya digunakan oleh mikroba namun memperbaiki kualitas produk, lahan, lingkungan dan kesehatan ternak dan manusia.  Hasil biodegradasi menghasilkan senyawa turunan yang dapat dimanfaatkan lahan, tanaman, ternak  dan proses produksi.  Mikroba yang dikembangkan mempunyai karakter dengan 7 kemampuan secara sinergis dilakukan mendukung setiap tahap proses tanpa mengganggu proses yang lainnya.  Kemampuan mikroba adalah mineralisasi, biosintesis, bioremediasi, biodegradasi, biofermentasi dan proses lanjutan untuk menghasilkan biokomposter, biofertilizer dan bionutrisi.   Beberapa produk sudah dihasilkan untuk aplikasi yaitu starter fermentasi (Moebilin), bioremediator (Biofarm) dan pencuci pestisida (Moebilin), agen biodegradasi (Biofarm), probiotik ternak (Pro plus), probiotik + mineral organik (symbiomix) untuk ternak dan ikan, pertanian organik (Bioagro), nutrisi organik cair (Alphamin)  
 


Proses dimulai dengan mineralisasi mineral terikat, unsur atau logam berat.  Bila diaplikasikan pada lahan akan menyediakan hara organik bagi tanaman atau mineral organik bagi ternak dan manusia dan membebaskan lahan dan air dari pencemaran logam berat.  Hasil mineralisasi juga menyediakan senyawa antara untuk biosintesis baik sintesis enzim, energi maupun protein sehingga bila diaplikasikan pada tanaman dan ternak akan masuk dalam sistem metabolisme sehingga proses sintesis lebih efisien dan meningkatkan produksi tanaman dan ternak.  Hasil biosintesis pada media pembawa akan menyediakan enzim untuk proses biodegradasi dan biofermentasi dari mikroba.  Dari proses biodegradasi senyawa organik kompleks akan dihasilkan 7 senyawa turunan yang berfungsi sebagai biopestisida dan biofungisida pada tanaman dan senyawa yang berfungsi sebagai biobleaching untuk industri serat dan kertas.  Hasil biodegradasi juga menyediakan bahan organik untuk proses biofermentasi dan biokonversi terutama limbah organik untuk pakan ternak.  Kemampuan mikroba dalam mendegradasi senyawa kompleks sintetis seperti golongan organochlorin dapat digunakan untuk bioremediasi lahan dan air dengan merubah menjadi senyawa mikro mineral organik yang berfungsi pada sistem imunomodulator dari tanaman sehingga memberi daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit.
Teknologi SOF telah diimplementasikan baik ditingkat petani, program pemerintah melalui dinas terkait, perusahaan dan lembaga penelitian baik untuk produk dalam maupun luar negri.  Sebaran teknologi SOF sudah diimplementasikan di 13 propinsi di Indonesia sebagaimana tercantum dalam peta penyebaran teknologi dan 5 negara yaitu Ukraina, Finlandia, Jepang, Philiphina dan Malaysia. 


Tangguh Probiotik Peternakan Perikanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar