Selasa, 16 Juni 2015

Petani Pulosari Mampu Panen 10 Ton Per Hektar

TELAGASARI, RAKA - Berbeda dengan petani di Desa Linggarsari, Kecamatan Telagasari, yang mengalami gagal panen akibat diserang hama, bahkan hanya memanen 1 kuintal padi dalam satu hektar. Di Desa Pulosari, seorang petani justeru mampu meningkatkan hasil panennya hingga mencapai 10 ton dalam satu hektarnya.
Umumnya, petani di wilayah itu hanya berhasil memanen 7 ton padi per hektarnya. Pemicu meroketnya hasil panen tersebut dimungkinkan lantaran ketekunan pemantauan dan ketepatan waktu serta Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang digunakan tepat untuk padi jenis Sidenok tersebut, lebih-lebih harga gabah kini kian menguntungkan hingga menembus Rp 4.200 per kilogram.
H Nedi (55), petani asal Dusun Pulogadung, Desa Pulosari mengaku heran karena biasanya ia hanya bisa berhasil memanen 6 hingga 7 ton dalam satu hektarnya. Ia juga tak menyangka hasil panennya meningkat hingga 10 ton. Nedi mengaku, pemakaian hormon zat pengatur tumbuh (ZPT) mampu berpengaruh besar pada tanaman padinya dengan jenis varietas Sidenok. Hal itu juga ditunjang lewat pemantauannya yang aktif saat terjadi penerbangan kupu-kupu. Diakuinya, meski minim penyuluhan dari pemerintah, namun pengalamannya yang sudah bertani selama puluhan tahun hanya mengandalkan penyuluhan-penyuluhan swasta dari perusahaan yang aplikatif pada tanaman padinya. Bahkan ia mengaku akan terus kontinyu meraih hasil panen yang terus meningkat di tahun-tahun mendatang. ”Saya akan terus gunakan ZPT yang baik agar hasil paenen tetap meningkat,” katanya kepada RAKA, Jumat (5/10).
Petani lainnya, H Roja mengatakan, ia tidak mengetahui metode-metode tanam lewat penyuluhan. Hanya saja, kemungkinan metode yang digunakan serupa SRI karena saat persemaian standar umum dan menyemprot tanaman padi hingga 10 kali dan dua di antaraya fungisida. Alhasil zat pengatur tumbuh mampu menghasilkan per satu rumpun 20 batang yang dulu biasanya 10 hingga 15 batang.
Bahkan dalam satu malai yang biasanya hanya 200 bulir padi kini pada bagian tengah pematang saja sekitar 210 dan pinggir pematang 300 bulir, tak heran jika hasil panen melalui power tesser mampu meraih 10 ton per hektar. ”Dalam satu malai pada pematang pinggiran mencapai 300 bulir padi. Karenanya ZPT mampu menekan hasil padi 10 ton kotor gabah kering giling per hektarnya,” ujarnya. (rud)

 

 

Hormonik Kemasan Besar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar